Saturday, June 29, 2019

Catatan Kecil tentang Meriam di Museum Kesultanan Bulungan


Bagian depan Museum Kesultanan Bulungan dengan Meriam dihadapannya

Jika seandainya ada sebuah pertanyaan Apabila Seandainya ketiga meriam berukuran sedang milik Kesultanan Bulungan digunakan sebagai pertahanan kota, apa saja yang perlu saya lakukan sebagai operator meriam tersebut?

Ada banyak, tapi yang paling penting adalah ketersedian mesiu dan peluru. Jika seandainya meriam-meriam pusaka itu digunakan sebagai pertahanan kota dan tak ada pilihan lain, maka pasukan pertahanan hanya bisa menggunakan meriam ukuran sedang yang dinamakan meriam Melati, Rindu dan Dendam* (meriam Sebenua adalah pusaka utama kerajaan, iya berfungsi sebagai regalia kesultanan dan digunakan hanya dalam upacara khusus kerajaan).

Jika ditanya jenis puluru apa yang menjadi pilihan utama, saya mungkin akan memilih peluru jenis Canister*, peluru ini jenisnya sebesar biji kelereng, biasanya disimpan dalam wadah tabung atau dibungkus kain. Kenapa harus Canister, selain karena dimaksud sebagai anti personel, peluru yang apabila ditembakkan dari moncong meriam ini akan berhamburan menuju posisi musuh layaknya menembakkan senapan shotgun atau penabur diera modern. Pertimbangan lain mengapa harus menggunakan peluru jenis ini adalah, pada kenyatannya walaupun dicetak bersamaan dan berasal dari bengkel yang sama, namun diameter masing-masing meriam bersaudara ini tidaklah sama, kami sebagai operator meriam ini tentu akan kesulitan dalam menggunakan bola meriam yang bentuknya hampir sama namun memiliki diameter laras yang berbeda, tentunya antara peluru satu dan  peluru lainnya belum tentu pas.[]

Note:

*Kesultanan Bulungan memiliki beberapa buah meriam, diantara meriam-meriam yang menjadi pusaka istana itu adalah tiga buah meriam yang saat ini diletakan dihalaman Museum Kesultanan Bulungan. Tidak ada catatan memang yang menyebutkan penggunaan meriam ini dalam konflik, namun keberadaannya disinyalir kuat digunakan untuk melindungi area Kraton Kesultanan apabila memang diperlukan.

Pada tanggal 07 Juni 2019, saya telah melakukan sejumlah pengukuran pada ketiga buah meriam itu untuk mendapatkan data mengenai diameter garis tengahnya. Saya dibantu sejumlah aplikasi ukur untuk menemukan konversi ukuran dari Inci ke mm. Hasilnya meriam tersebut yang memiliki ukuran bervariasi dari yang terkecil hingga yang besar memiliki diameter:

1. Ukuran 8,99 cm sama dengan 3,54 Inci atau setara 89,9 mm (meriam ini terletak di bagian kanan, apabila pengunjung menatap meriam dari depan Museum Kesultanan)
2. Ukuran 10,08 cm sama dengan 3,97 Inci atau setara dengan 100,8 mm (meriam ini letaknya di sayap kiri didepan halaman Museum Kesultanan Bulungan, meriam ini memiliki wujud dan ukiran yang sama dengan meriam dibagian kanan)
3. Ukuran 10,78 cm setara dengan 4,24 Inci atau 107,8 mm untuk garis tengahnya, meriam ini ada dibagian tengah halaman Museum kesultanan Bulungan, dan memiliki ukiran yang berbeda dengan kedua meriam yang ada disayap kiri dan kanannya).

**Canister shoot adalah jenis peluru yang umum dikembangkan di era Napoleon dan Civil War di Amerika, jenis peluru ini mempunya dampak yang sangat menghancurkan baik moril maupun fisik dari korban yang sebagian besar adalah tentara yang bertempur saat itu.[]

Sumber Foto : https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Museum_Kesultanan_Bulungan.JPG

No comments:

Post a Comment

bulungan