(Meriam tua yang teronggok lesu di sudut kota)
Saya memang sudah lama sekali mendengar bahwa pernah
ada beberapa buah meriam yang diletakan di tanjung selor, beberapa darinya
konon menurut hikayat merupakan bagian dari monumen peninggalan belanda yang di
letakan dipertigaan dekat pelabuhan kapal saat ini.
Kebetulan secara tak sengaja sore itu saya melintas
di lapangan Ahmad Yani, hari agak mendung sewaktu saya melewati kantor lama
Dinas PU yang memang letaknya tak jauh dari Bank BRI itu, disitulah pertemuan
tak sengaja saya alami dengan beberapa buah meriam kuno yang teronggok di bekas
kantor itu.
Baru kali ini saya tau dan saya saksikan sendiri
artefak bersejarah ini nyata dan jelas dihadapan saya ada di Tanjung Selor.
dari bentuknya mungkin sekali artileri ini ditempat di kapal awalnya melihat
bentuknya yang tidak begitu besar, dilihat dari sistem loadnya jelas sekali ini
meriam yang sangat kuno, sebab peluru tak dimasukan dari belakang, melainkan
masih dimasukan dari moncong depan.
Menurut kebiasaan dimasa kolonial, biasanya
penempatan beberapa buah meriam umumnya berkaitan dengan pentingnya tempat itu
dipertahankan, memang tanjung selor pernah digunakan sebagai kediaman
Controleur sebelum di pindahkan di tarakan, kota mungil ini sempat pula didiami
satu detasemen KNIL yang pernah bertugas memedamkan gerakan perlawanan di
daerah hulu.
Mungkinkah meriam-meriam ini dahulunya punya peran aktif semasa
kampanye militer belanda di bulungan? Tidak diketahui secara pasti yang jelas
meriam tipe eropa ini memang bukan hanya digunakan sebagai pajangan saja. Uniknya
meriam ini masih menyimpan kesan sangar dengan diletakan pada roda pendukung,
ini artinya mobilitasnya cukup tinggi.
Sayangnya, meriam yang seharunya jadi pusaka sejarah
itu teronggok lesu, kesepian disudut kantor yang telah ditinggalkan, sedihnya
lagi ada beberapa tumpukan sampah yang mengganggu pemandangan itu juga ada disana,
dari dulu meriam ini memang diperlakukan dengan tak seharusnya. Saya kira tak ada
pilihan lain, meriam-meriam itu seharusnya diselamatkan.
Foto-foto meriam kuno di Tanjung Selor
sayang sekali dicampakkan begitu, padahal sudah ada museum kesultanan Bulungan. Apa susahnya memindahkannya kesana.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletebenar sekali pak, harus ada pihak-pihak terkait yang menyelamatkan peninggalan sejarah ini, memidahkan barang bersejarah sehingga tidak lagi berada pada tempatnya memang bukan hal mudah apa lagi ada peraturan tentang hal tersebut.
ReplyDelete